Ini
adalah sebuah email yang saya tulis di milis komunitas yang saya sangat cintai,
tanggal 15 Oktober 2013
Dear...
Lama
ga menyapa
Smoga
semua dalam keadaan sehat wal afiat
Met
idul adha bagi yang merayakan
Menyapa
dari salah 1 RS di Samarinda
Blm
1 bln Adhit sang ka2 mengalami kcelakaan kcil, menubruk dumptruck yang sedang
parkir karna keasyikan mengejar layangan.
Dan
kemarin AnanAnantya sang adik mengalami kecelakaan, terkena pintu mobil antar
jemput yang tidak sengaja ditutup oleh temannya sewaktu mau turun di sekolah.
Bagian
kepala belakang telinga mengalami luka yang cukup parah membentuk V lebih dr 5
cm dan dalam. Harus di CT SCAN. Sempat beradu mulut dengan petugas RS
Pemerintah yang akhirnya saya minta dirujuk ke RS Swasta. Alhamdulillah sudah tertangani dengan
baik.
Hasil
CT SCAN menurut dr Sp. Saraf ada sedikit pendarahan di lubang udara —entah saya
kurang paham— Tapi nanti akan hilang dengan sendirinya.
Tadi
malam masuk R. Operasi untuk perbaikan jaitan dari RS sebelumnya yang lebih
mirip jaitan karung rusak —astagfirullah biar Allah yang membalas
pelayanan mereka—
Dan
sampai pagi dia terbangun sebentar2 karena efek anastesi.
Alhamdulillah
tadi pagi sudah sadar dan makan habis 1 piring dengan lahap.
Awalnya
saya sempat marah mau menuntut anak yang membuat anak saya celaka. Ibu saya
menenangkan : itu tidak sengaja.
Kalau
semua tidak sengaja bisa diabaikan, maka Dul nya Dhani tidak perlu menjalani
proses hukum.
Ayah
lg di Surabaya langsung menelpon ketua yayasan, kepala sekolah, dan gurunya. Menegur mereka
dengan sangat keras atas perilaku siswa-siswanya yang memang sudah sering
merugikan anak-anak kami. Tapi ketika bertemu ustadzah-nya AnanAnantya, hati
saya luluh. Dan akhirnya saya meminta pihak sekolah untuk tidak memarahi anak
yang tidak sengaja membuat Anantya sakit. Tapi cukup dia dan ortunya
mengetahui.
Teman-teman
dan saudara yang datang semua menegur : ini teguran buat bundanya untuk tidak
terlalu sibuk dan lebih banyak dengan anak-anak.
Jlebbb... Ingin rasanya marah : saya ini single parents yang memiliki effort lebih besar untuk mencari nafkah.
Jlebbb... Ingin rasanya marah : saya ini single parents yang memiliki effort lebih besar untuk mencari nafkah.
Tapi
kembali lagi, untuk siapa saya mencari uang. Kenapa saya sampai lalai atas
anak-anak.
Betapa
indah cara Tuhan mencintai dan menegur saya. Mungkin
saya harus lebih berpikir untuk lebih banyak bersama keluarga, mengurangi dinas
dan membatasi jam kerja saya yang sering overtime.
Saya
merayakan idul adha di sebuah RS Kristen dengan pelayanan yang luar biasa penuh
cinta juga teman 1 kamar yang mendoakan anaknya dan anak saya dengan cara
agamanya.
Indahnya
perbedaan adalah ketika kita bisa menerima perbedaan itu.
Salam
sayang, mohon doa untuk anak saya.
Anis
No comments:
Post a Comment