Friday, August 31, 2007

Question that I hate (denger aja males apalagi jawabnya)

Aku menjadi sosok yang dewasa, yang tegar, yup…itulah yang sedang aku usahakan. Yah…sesuai umurlah. Aku tertawa pada setiap ejekan, aku mengerling manja pada setiap sindiran…Bahkan tanpa sengaja kudengar orang di sekitarku membicarakan aku “Mbak Anis koq baek banget ya, diolokin, diejek, ngga’ marah sama sekali…” Akukah? Rasanya bukan aku banget. Aku masih inget ada sebuah kejadian, teman baikku menulis sebuah pengumuman konyol yang ditujukan padaku. Dan ngga’ tau kenapa aku kaya’ orang kesetanan, mengambil kertas pengumuman itu, trus melempar ke arah temanku, di sertai pujian untuknya “Bampret U, An***!!!”

Entah apa yang ku lakukan sekarang. Aku menjadi sosok yang periang, baik pada semua orang-orang dekatku (kata mereka). Bahkan selalu membuka tangan untuk setiap permintaan tolong mereka. Apa karena aku sudah berubah menjadi ”orang baik”? Atau karena aku terlalu takut untuk ditinggalkan?

Aku ngga’ tau gimana caranya menarik benang merah dari topik di atas dengan hal yang aku bahas barusan. Yang jelas, menurut aku berhubungan banget. Aku yang mereka (maap, mereka adalah orang-orang di lingkunganku beberapa waktu belakangan ini) anggap sebagai sosok yang dewasa, yang dituakan (dengan sebutan ”mbak”), aku yang dianggap hebat ’coz kul 2, aku yang dianggap ”lebih” pintar, ”lebih” berwawasan. Walau sebenarnya...

Dan tiba-tiba, aku hampir menghancurkan image itu...hanya karena pertanyaan...

Mbak ngga’ pa pa khan?” ato ”Mbak baik-baik aja kan?” ato ”Ada apa sih, mbak?” Yah semacam itulah...Aku ngga’ tau kenapa aku begitu membenci pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Kebencian yang mungkin sebagian orang ngga’ habis pikir coz of wat? Apa karena aku terlalu takut menjawabnya? Takut kalau aku berbohong dengan mengatakan “Aku baik-baik saja!” ato sekedar ”Aku ngga’ pa pa!” Takut kalo mereka tau yang sebenernya, bahwa ”Aku ada apa-apa!” ato ”Aku lagi ngga’ baik-baik saja!”

Satu yang pasti, ada yang terasa perih saat pertanyaan itu terlontar buat aku. Sekalipun, aku berniat menenangkan mereka dengan jawaban ”Ya ngga’ pa pa lah, emank ada apa. Biasa aja kalee!” Tapi air mataku ngga’ mau di ajak kompromi. Biar di sogok dengan apapun...tapi tetep aja tuh aer nongol dengan sendirinya. Hehehe...


Well, kalo kamu temanku dan ingin menyenangkan aku, jangan pernah tanyakan pertanyaan-pertanyaan semacam itu, ato lebih najis lagi kalo kalian nanya ”Are u happy?” Sumpah deh...Aku benci banget dengernya...apa lagi ngejawabnya...

No comments: