Friday, May 15, 2009

Aq Percaya Kamu...


Aq percaya kamu
Melebihi apa yg orang katakan kepadaq
Aq percaya kamu
Tak peduli apa yang orang katakan tentang kamu
Yang qtahu kau selalu sejukkan hatiq
Yang qtahu kau selalu ada di saat qmembutuhkanmu
Kau selalu ada… di saat ku rapuh
Aq percaya kamu

- Aku Percaya Kamu: by d’massive -

Pertama kali denger juga ga sengaja. Pas aq pulang ke Malang bwat wisuda. Trus tau2 dikamar adek kost aq sedang muter winamp pas lagu ini. Langsung terlintas seseorang —ga enak nih tunjuk personal— Asli dah lyric lagunya gambarin dia banget. Tapi, cukup bait di atas lho ya. Iya, orang ini bener dah tau busuk2nya aq, n juga betapa ’malaikat’nya hatiq. Hehehe. Aq cerita banyak hal ke dia, dari hal ga penting, ga mutu, dsb-nya. Dari sekedar cew or cow cakep, gossip seleb, kebijakan pemerintah, politik, Dahlan Iskan, dll. Selalu aja ada topik bwat dibahas. Ada saat di mana qta ketemuan hampir tiap hari, tapi ga pernah ada kata bosan —ga tau dia nya— ada kala sesuatu menjauhkan kami. Karena kesibukan masing2, ada juga salah paham yang kebanyakan karena ego q yang guede bgt. Tapi... Selalu ada rasa menggelitik yang mendorongq untuk sekedar sms 1 karakter ”?” Lalu kami tertawa bersama, saling bercerita tentang segala hal. Dan semuanya akan menjadi baik2 saja... Segala panik dikejar deadline, kesal, marah, suntuk... terendapkan sejenak. Segalanya terasa nyaman saat sudah cerita ke dia. Dia pun begitu. Apapun yang orang bilang tentang kami, hanya kami berdua yang tahu...

Aq pernah menulis ini —sekira 1-2 th lalu—

Aku mengenalnya lewat tatapan
Aku mengenalnya lewat sebuah persaingan
Aku mengenalnya lewat perebutan

Aku mengenalnya saat kami masih sama2 kecil...
Belum mengerti tentang makna, hidup dan rasa...
Waktu t’lah lama berlalu sejak kepergiannya...
Kepergian yang meninggalkan rasa menang di hatiku...
Karena dia seorang ”Pesaing”

Seiring dengan bertambahnya usia kami...
Waktu kembali mempertemukan kami...
Benang yang dulu terurai...
Dia rekatkan kembali melalui sebuah ”ikatan”
Aku merasa paling dekat dengannya,
tau tentangnya...
Aku terlalu sering menyusahkannya...
Aku terlalu sering memaksakan kehendakku padanya...
Aku bahkan terlalu sering mengecewakannya...
Aku memaksanya untuk slalu mendengarku...
Seolah hanya aku yang memiliki masalah...

Tapi...
Apa pernah dia marah padaku?
Apa pernah dia mengecamku?
Apa pernah dia menyakiti aku?
Apa pernah aku mendengarnya?

Sampai di suatu saat...
Aku lebih banyak diam dari dia...
Dan dia lebih banyak bicara padaku...
Semua kisah mengalir darinya...

Dan aku?
Aku begitu marah pada diriku...
Ternyata...
Betapa aku tak sedikitpun tau tentang dia?

Dari dulu sampai sekarang,
Dia slalu ada untuk aku...
Dia slalu mengerti aku...
Dengan sgala yang ada di diriku...
Dengan sgala kebusukan ku...
Dia...begitu memahamiku...
Karena dia adalah pendukung setiaku

Aku slalu berharap dia akan terus memahami dan mengerti aku...
Dan sgala janji di hatiku...
Aku tak ingin lagi menyakitinya, mengecewakannya, memaksakan mauku padanya...
Aku ingin dia bangga padaku...

Aku tak ingin berucap ”Terima Kasih” padanya...
Karena apa pun dia untukku, keberadaannya...
Lebih dari sekedar rasa ”Terima Kasih”

No comments: