Friday, May 18, 2007

A Letter for Mom

Ibu…apa kabarmu hari ini?

Masihkah kau slalu disibukkan di pagi buta?

Walau tak lagi perlu kau siapkan air panas untuk kami...

Walau tak lagi orang-orang di rumah sempat menyantap sarapan pagi...


Ibu...masihkah sama?

Rasa kagetmu setiap kau hampir terlelap...


Ibu...kuyakin dari hatiku...

Tak sedikitpun kau berubah...

Kau tetaplah ibu...

Gurat letih terpancar jelas di matamu...

Ketuaan menghampirimu lebih cepat dari usiamu...


Ibu...

Bisakah kau berhenti sejenak...

Berhenti memikirkan semua masalah hidupmu...

Berhenti memikirkan kenakalan anak-anakmu...


Ibu...

Lihatlah!

Ketiga putri kecilmu telah beranjak dewasa...

Memberikan tiga bocah lucu untuk mengisi hari-harimu...

Hentikan kekhawatiranmu tentang kami...


Ibu...

Di usiamu yang belum separuh abad...

Telah begitu banyak hal yang kau lalui...


Ibu...

Maapkan segala salah anakmu ini...

Ku sadari betul...akulah yang paling banyak menorehkan guratan diwajahmu...

Akulah penyebab bertambahnya kerutan di keningmu...

Juga semakin meyebarnya warna putih di rambutmu...


Ibu...

Andai dapat kau pahami...

Aku tak pernah inginkan sakiti hatimu...

Andai dapat ku bagi kesahku...


Ibu...

Demi tak sakitimu...kembali...

Biarlah kusimpan sgala rahasia tentangku...

Biarlah kupendam sgala asa yang ada di hatiku...

Karena jauh di lubuk hatiku...

Ku tak pernah ingin sakiti hatimu

No comments: